Jumat, 27 Juli 2012

Gunung Bandahara

Gunung Bandahara adalah sebuah gunung yang terdapat di Kabupaten Gayo Lues, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Indonesia. Jarak dari kota Blang Kejeran ibukota Kabupaten Gayo Lues sekitar 50 ke arah tenggara - timur, sedangkan jarak dari kota Kutacane ibukota Kabupaten Aceh Tenggara sekitar 35 km arah utara - barat laut.
Nepenthaceae Diatas adalah tanaman yang hanya ada di Gunung Bandahara.

Gunung Abong-Abong

Puncak Gunung Abong-Abong (2985 mdpl) adalah satu-satunya puncak Gunung yang terletak di dua kabupaten yaitu di kabupaten Aceh Tengah dan kabupaten Nagan Raya yang memiliki ekosistem hayati yang bervariasi dan memiliki curah hujan yang tinggi dan gunung ini termasuk dalam spesifikasi Stratovulkano.menurut data yang diperoleh dari peneliti Belanda pada tahun 1851 yang bernama v.v voolstjen. Bahwasanya Gunung Abong – Abong memiliki kadar epidermis Batu bara yang tinggi dan puncak serta pendukung counturenya yang jarang kelihatan membuatnya kesulitan menentukan bebatuan lainnya yang memiliki kadar logam sempurna. Dan juga, di gunung ini menurut voolstjen terdapat dua spesies hewan yang tidak dimiliki gunung lain, semisal ekosistem Leuser, yaitu gajah dan badak. Kedua spesies ini juga menjadi pendukung terjadinya proses “ rantai makanan sempurna “ pada kawasan ini, tanpa menyisihkan spesies kecil llainnya dalam peran berkompetisi pada ihwalnya. Ia juga mengisyaratkan pada peneliti llainnya, yang memakai acuan pertambangan agar menentukan juga kesulitan yang terjadi dan terbentuk oleh pergeseran alam.
Pada awal 1960an ditegaskan bahwa gunung Abong – abong ini tidak pernah ada pendaki yang telah menapaki kakinya pada puncak gunung ini, kecuali para pandaki Belanda yang membuat pilar puncak (triangulasi).
Pada tahun 2001, kawasan pegunungan Abong- abong diawali oleh penetapan pendukung kawasan ekosistem leuser sebagai “ penyedia air “ bagi “paru-paru dunia” tersebut.
Akibat adanya indikator seperti itu, kawasan gunung Abong-abong ini ditetapkan masuk kedalam Ekosistem Ulu Masen setelah adanya proses pengelompokan Spesies, Keanekaragaman Hayati, Kondisi Penyedia Air, Letak Geografis, dan Penetapan Keadaan Counturenya (Penelitian Khusus Bakosurtanal).
Suatu kebanggaan bagi kita memiliki kekayaan alam yang berlimpah ruah. Dan kita sebagai putra bangsa sudah seharusnyalah lebih mengenal dan mempelajari alam. Karena kita adalah putra Indonesia yang akan mewariskan kekayaan alam ini kepada anak cucu kita nantinya kelak Semoga.
 

Selasa, 24 Juli 2012

Daftar Gunung Indonesia


ACEH
Gunung Abong-abong : 3.015 mdpl
Gunung Bandahara : 3.030 mdpl
Gunung Bateekeubeu : 2.840 mdpl
Gunung Bumi Geureudong : 2.670 mdpl
Gunung Bumi Telong : 2.600 mdpl
Gunung Geureudong : 2.590 mdpl
Gunung Leuser : 4.446 mdpl
Gunung Mueajan : 3.079 mdpl
Gunung Panet sagu : 3.019 mdpl
Gunung Panjang : 2.023 mdpl
Gunung Perkison : 2.532 mdpl
Gunung Segama : 2.015 mdpl
Gunung Sorik Merapi : 2.145 mdpl
Gunung Tangga : 2.500 mdpl
Gunung Tinjaulaut : 2.105 mdpl
Gunung Ulumasen : 2.390 mdpl


SUMATERA UTARA
Gunung Sibayak : 2.094 mdpl
Gunung Sibuatan : 2.457 mdpl
Gunung Sihabuhabu : 2.300 mdpl
Gunung Sinabung : 2.412 mdpl
Gunung Sipoimcim : 2.199 mdpl
Gunung Tampunanjing : 2.008 mdpl
Gunung Kalau : 2.171 mdpl


SUMATERA BARAT
Gunung Gedang : 2.050 mdpl
Gunung Kerinci : 3.800 mdpl ( Sumatra barat dan Jambi )
Gunung Maitang : 2.262 mdpl
Gunung Marapai : 2.891 mdpl
Gunung Ophir : 2.191 mdpl
Gunung Pantai Cermin : 2.690 mdpl
Gunung Pasaman : 2.900 mdpl
Gunung Singgalang : 2.877 mdpl
Gunung Talakmau : 2.912 mdpl
Gunung Talang : 2.597 mdpl
Gunung Tandiket : 2.438 mdpl


JAMBI
Gunung Sumbing : 2.507 mdpl
Gunung Masurai : 2.935 mdpl


SUMATERA SELATAN
Gunung Besagi : 2.232 mdpl

LAMPUNG
Krakatau : Rakata ( 813 mdpl ), Panjang ( 132 m ), Anak Krakatau ( 305 m )
Rajabasa : 1.281 mdpl


BENGKULU
Gunung Bapagat : 2.732 mdpl
Gunung Dempo : 3.159 mdpl
Gunung Dingin : 2.020 mdpl
Gunung Gadang : 2.466 mdpl
Gunung Patah : 2.817 mdpl
Gunung Runcing : 2.221 mdpl
Gunung Seblat : 2.883 mdpl
Gunung Tangkitlebak : 2.115 mdpl


JAWA TIMUR
Gunung Anjasmoro : 2.282 mdpl
Gunung Argomayang : 2.198 mdpl
Gunung Argopuro : 3.088 mdpl
Gunung Arjuna : 3.339 mdpl
Gunung Bromo : 2.392 mdpl
Gunung Butak : 2.868 mdpl
Gunung Cemarakuning : 2.248 mdpl
Gunung Jambangan : 2.482 mdpl
Gunung Kawi : 2.651 mdpl
Gunung Kelud : 1.731 mdpl
Gunung Liman : 2.512 mdpl
Gunung Merapi : 2.800 mdpl
Gunung Raung : 3.332 mdpl
Gunung Semeru : 3.676 mdpl
Gunung Suket : 2.950 mdpl
Gunung Welirang : 3.166 mdpl
Gunung Wilis : 2.169 mdpl


JAWA TENGAH
Gunung Slamet : 3.418 mdpl
Gunung Sumbing : 3.371 mdpl
Gunung Sundoro : 2.151 mdpl
Gunung Ungaran : 2.050 mdpl
Gunung Dieng : 2565 mdpl
Gunung Lawu : 3265 mdpl ( antara Jawa Tengah dan Jawa Timur )
Gunung Merbabu : 3145 mdpl
Gunung Merapi : 2968 mdpl ( D.I.Yogyakarta dan Jawa Tengah)


JAWA BARAT
Gunung Bukittunggul : 2.203 mdpl
Gunung Burangrang : 2.064 mdpl
Gunung Cikurai : 2.821 mdpl
Gunung Cireme : 3.078 mdpl
Gunung Galunggung : 2.168 mdpl
Gunung Gede : 2.958 mdpl
Gunung Guntur : 2.249 mdpl
Gunung Kancana : 2.182 mdpl
Gunung Malabar : 2.321 mdpl
Gunung Masigit 2.078 mdpl
Gunung Pangrango : 3.019 mdpl
Gunung Papandayan : 2.665 mdpl
Gunung Patuha : 2.434 mdpl
Gunung Salak : 2.211 mdpl
Gunung Tangkuban Perahu : 2.084 mdpl
Gunung Telaga Bodas : 2.201 mdpl
Gunung Tilu : 2.040 mdpl
Gunung Wayang : 2.181 mdpl
Gunung Windu : 2.054 mdpl



BALI

Gunung Abang : 2.152 mdpl
Gunung Agung : 3.142 mdpl
Gunung Batukau : 2.276 mdpl
Gunung Batur : 1.717 mdpl
Gunung Catur : 2.098 mdpl
Gunung Sangiang : 2.087 mdpl


NTB

Gunung Rinjani : 3726 mdpl
Gunung Ebulolobo : 2.123 mdpl
Gunung Kondo : 2.947 mdpl
Gunung Nangi : 2.330 mdpl
Gunung Tambora : 2.851 mdpl
Gunung Sangeang : 1949 mdpl
Gunung Inielika : 1559 mdpl


NTT
Gunung Batutara : 470 mdpl / 3.750 mdpl
Gunung Keknemo : 2.070 mdpl
Gunung Anak Ranakah : 2.400 mdpl
Gunung Ebulabo : 2.123 mdpl
Gunung Iya : 637 mdpl
Gunung Kelimutu : 1384,5 mdpl
Gunung Rokatenda : 875 mdpl
Gunung Egon : 1703 mdpl
Gunung Lewotobi Laki-laki : 1584 mdpl
Gunung Lewotobi Perempuan : 1703 mdpl
Gunung Loreboleng : 1117 mdpl
Gunung Iliboleng : 1659 mdpl
Gunung Lewotolo : 1319 mdpl
Gunung Inerie : 2230 mdpl
Gunung Iliwerung : 1486 mdpl
Gunung Sirung : 862 mdpl


KALIMANTAN
Gunung Bukitraya : 2.278 mdpl ( Kalimantan Barat )
Gunung Harun : 2.160 mdpl ( Kalimantan Timur )
Gunung Liangpran : 2.240 mdpl ( Kalimantan Timur )


MALUKU

Gunung Binaiya : 3.019 mdpl
Gunung Gamalama : 2.700 mdpl
Gunung Kapaladmada : 2.429 mdpl
Gunung Laworkawra : 4.481 mdpl
Gunung Nieuwerkerk : 4.185 mdpl
Gunung Serawema : 4.355 mdpl
Gunung Sibela : 2.111 mdpl
Gunung Wetar : 5.282 mdpl
Gunung Wurlali : 4.668 mdpl
Gunung Ibu : 1340 mdpl
Gunung Gamkonora : 1635 mdpl
Gunung Dukono : 1087 mdpl
Gunung Kiebesi : 1358 mdpl


SULAWESI SELATAN
Gunung Anuan : 3.673 mdpl
Gunung Balease 3.016 mdpl
Gunung Gandadinata 3.074 mdpl
Gunung Kabinturu 2.655 mdpl
Gunung Kambuno 2.950 mdpl
Gunung Lampobatang 2.871 mdpl
Gunung Paroreang 2.616 mdpl
Gunung Rantemado 3.445 mdpl
Gunung Sinajai 2.669 mdpl
Gunung Tolondokalaud 2.884 mdpl


SULAWESI UTARA

Gunung Awu :3.330 mdpl
Gunung Boliohutu : 2.065 mdpl
Gunung Colo : 2.509 mdpl
Gunung Karangetung : 2.700 mdpl
Gunung Klabat : 2.022 mdpl
Gunung Tentolomatinan : 2.207 mdpl
Gunung Api : 5.000 mdpl


SULAWESI TENGAH

Gunung Butumpu:2.400 mdpl
Gunung Daku : 2.304 mdpl
Gunung Dali : 2.253 mdpl
Gunung Dampal : 2.304 mdpl
Gunung Gawalisi : 2.023 mdpl
Gunung Gentilomatinan : 2.207 mdpl
Gunung Kulawi : 3.311 mdpl
Gunung Lambuno : 2.443 mdpl
Gunung Lompopana : 2.480 mdpl
Gunung Lumut : 2.234 mdpl
Gunung Mad : 2.552 mdpl
Gunung Malino : 2.443 mdpl
Gunung Maruwali : 2.280 mdpl
Gunung Nokilalaki : 2.355 mdpl
Gunung Ogoamas :2.565 mdpl
Gunung Pekawa : 2.314 mdpl
Gunung Rerekautimdu : 2.508 mdpl
Gunung Salai: 2.040 mdpl
Gunung Sidole : 2.099 mdpl
Gunung Sonjo : 3.225 mdpl
Gunung Tambusisi : 2.422 mdpl
Gunung Tanamatua : 2.543 mdpl
Gunung Tinombala : 2.183 mdpl
Gunung Towengkeli : 2.229 mdpl
Gunung Tumpu : 2.400 mdpl


SULAWESI TENGGARA
Gunung Mengkoka : 2.790 mdpl
Gunung Watuwila : 2.000 mdpl


PAPUA

Gunung Yamin : 4.595 mdpl
Gunung Yaramamafaka : 3.370 mdpl
Gunung Togwomeri : 2.680 mdpl
Gunung Trikora : 4.750 mdpl
Gunung Arfak : 2.940 mdpl
Gunung Derabaro : 4.150 mdpl
Gunung Redoura : 3.083 mdpl
Gunung Togwomeri : 2.680 mdpl
Gunung Kwoko : 3.000 mdpl
Gunung Mandala : 4.700 mdpl
Gunung Jaya/Ngapulu : 5.030 mdpl

Gunung Awu

Gunung Awu adalah gunung berapi aktif bertipe stratovolcano dengan kawah yang sangat dalam seluas 4,5 KM persegi dan merupakan salah satu gunung berapi paling mematikan yang terletak di Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, Indonesia.
Gunung ini tercatat pernah menciptakan letusan dahsyat yang terjadi pada tahun 1711, 1812, 1856, 1892 dan terakhir kali pada tahun 1966 yang menelan lebih dari 8000 korban jiwa oleh lahar panas yang besar.
Kawah dengan lebar 4,5 km terdapat di puncak dengan jurang yang dalam dikelilingi celah raksasa di sepanjang lembah sebagai jalan lahar yang membelah sisi-sisi kawah.
Terdapat sebuah danau dangkal di dalam kawah yang terletak di puncak gunung. Dasar kawah yang dalam di kelilingi lembah setinggi 1.320 meter membuat gunung Awu sebagai gunung berapi dahsyat yang berada dalam cincin api.


                                 Gunung Awu, Foto: Arus nirwana

Gunung ini terletak di sebelah utara Pulau Sulawesi dan dikelilingi oleh kepulauan Sangihe. Jalur pendakian untuk mencapai puncak gunung ini biasanya dimulai dari desa Anggis di pantai selatan yang berjarak sekitar 7 km dari kawah.
Perjalanan mendaki dimulai dengan menyusuri hutan kelapa untuk mencapai titik triangulasi sepanjang 350 meter dan kemudian akan sampai di Desa Kanaka, Panise dan terakhir Desa Panto Unema untuk mempersiapkan pendakian yang sesungguhnya.
Selanjutnya pendakian berat akan dimulai menuju ke puncak setinggi 500 meter dan masih bisa menemukan lahan tanaman pertanian, selanjutnya menembus lava keras setinggi 350 meter dan pendakian menjadi semakin mudah.