Selasa, 07 Agustus 2012

Gunung Singgalang

Gunung Singgalang (2877mdpl)

Gunung Singgalang terletak berdekatan dengan dua gunung lainnya, yaitu Gunung Tandikek pada bagian yang sama dan Gunung Merapi pada bagian yang lainnya.
Salah satu keistimewaan yang dimiliki oleh Gunung Singgalang adalah Telaga Dewi, yang berada pada ketinggian 2762 mdpl dengan luas sekitar 1 ha. Disamping air yang jernih, daerah disekitar telaga dapat dijadikan sebagai tempat menginap bagi para pendaki.
Untuk mencapai Koto Baru sebagai titik awal pendakian, dari Padang anda dapat menggunakan Bus jurusan Bukittinggi, yang bisa ditemukan di Terminal Regional Bingkuang, Aie Pacah, dengan ongkos Rp 8.000,- beberapa diantaranya ANS dan NPM dan dengan lama perjalanan sekitar 2 jam.
Sedangkan bagi anda yang ingin naik dari rute Salimparik, anda harus turun di daerah Padang Lua (setelah Koto Baru kalau dari Padang).

Rute Perjalanan / Pendakian

Dari Padang ke Koto Baru,di pasar kotobaru [simpang pandai sikek] tunggu angkot ke desa tanjung, dari sini (sebagai titik awal pendakian) memakan waktu sekitar 2 jam berjalan kaki menuju Pesanggrahan (sekarang disamping Tower RCTI), yang juga merupakan tempat untuk melaporkan pendakian. Anda juga bisa menggunakan angkutan pedesaan (biasa disebut dengan Cigak Baruak) berupa Carry.
Untuk menuju ke Telaga Dewi atau ke puncak Gunung Singgalang (Pilar), tidak susah lagi untuk mencari pedoman perjalanan, dengan adanya tiang-tiang listrik yang terpasang sampai ke tower RCTI di Pilar. Bagi saya, tiang listrik tersebut merusak dan menghancurkan keindahan yang ada, dan juga membuat perjalanan menjadi amat membosankan, apabila ditambah dengan petunjuk-petunjuk “iseng” yang dipasang di tiang listrik tersebut. “50 tiang lagi, puncak!”. “10 tiang lagi, puncak!”. Gila! bukannya menikmati perjalanan dan keindahan yang sudah dirusak oleh tiang listrik, kita malah jadi sibuk menghitung-hitung tiang listrik yang kita lewati.
Bagi anda yang lebih menyukai rute perjalanan yang sunyi dan jarang dilewati oleh pendaki lainnya serta pemandangan yang masih alami, anda dapat menggunakan rute dari Salimparik, Sungai Tanang (saya sendiri mungkin lebih menyarankan anda untuk naik Gunung Singgalang dari rute ini, lebih nyaman dan lebih landai, walaupun memakan waktu yang lebih lama kalau dibandingkan dari Koto Baru).
Dari simpang Padang Luar (Pasar Padang Luar), anda dapat naik angkutan pedesaan menuju ke Dusun Salimparik dengan ongkos Rp 1.500,- dan turun di batas akhir jalan, dimana mobil akan berputar lagi ke bawah.
Kalau anda tidak ingin melakukan pendakian malam hari, sebaiknya pendakian dilakukan paling lambat pada jam 13.00, dimana dengan perjalanan santai memakan waktu sekitar 3 jam menuju ke bivak I. Sebelum menuju ke bivak I (sekitar 15 m sebelum bivak I, kita akan memotong aliran sungai (pindah punggungan), yang merupakan sumber air pada saat kita menginap di area ini.
Apabila anda berniat naik pagi (sekitar jam 09.00), anda bisa mencapai bivak II (sekitar jam 16.00). Pada area ini, kalau anda mau, banyak tumbuhan hutan yang bisa makan, seperti pakis gajah, begonia, arbei, dan beberapa tumbuhan lainnya yang lainnya.
Dari bivak II, apabila berangkat sekitar jam 09.00, dengan jalan santai anda akan sampai di Cadas sekitar pukul 13.00. Untuk masuk ke daerah cadas, dari rute perjalanan sebelumnya anda akan bertemu simpang jalan (kedua jalan tersebut sama-sama mengarah ke Telaga Dewi, jadi anda bisa memilih rute yang anda suka). Untuk rute yang mengarah ke kanan, maka dalam jarak sekitar 10 m anda akan sampai di daerah cadas, dan 100 m dari sana kembali masuk hutan yang menuju ke daerah Telaga Dewi.
 Sumber Air
Untuk rute dari Salimparik, sumber mata air yang dapat digunakan adalah anak-anak sungai yang walaupun dalam kondisi kemarau masih dialiri oleh air. Pada bivak I (tempat bermalam yang dapat digunakan di perjalanan), sumber air adalah aliran air pada lembah yang kita lintasi dalam perjalanan. Sedangkan pada bivak II, sumber airnya adalah aliran air yang sama pada bivak I, namun untuk mencapainya turun agak jauh ke bawah, sekitar 10 m ke arah kiri jalur.

Jalur Pendakian Gunung Singgalang

Tinggi : 2877 mdpl.
· Letak  : Kab. Agam
· Karakteristik : Gunung api tidak aktif, ditutupi hutan hujan tropis, trek pendakian terjal dan terdapat 2          buah  telaga di daerah puncak.
· Jalur Pendakian :
  * Koto Baru (Pandai Sikek)
     Titik Start : Pandai Sikek. Lama pendakian normal 6 jam
  * Balingka
     Titik Start : desa Panambatan, Balingka. Lama pendakian normal 8 jam.
  * Toboh (Kenagarian Malalak)
     Titik Start : Jorong Toboh Kenagarian Malalak. Lama pendakian 12 jam.
· Transportasi :
  * Koto Baru
      Terminal Bingkuang (Rp. 2.000,-), Terminal Bingkuang-Koto Baru (Rp. 8.000,-) bus jurusan Padang-Bukittinggi (turun di Koto Baru) PO. ANS, NPM dan sebagainya. Koto Baru-Stasiun RCTI (Angkot hanya sampai desa terakhir dengan ongkos Rp. 1.500,- setelah itu trekking selama + 1,5 jam, atau angkot carteran Rp. 50.000,-).
  * Balingka
     Terminal Bingkuang (Rp. 2.000,-), Terminal Bingkuang-Padang Luar (Rp. 8.000,-) bus jurusan Bukittinggi (turun di Padang Luar). Padang Luar-Batu Tagak (Rp. 2.500,-) angkutan pedesaan Batu Tagak-Panambatan (alternatif trekking melalui Desa Rambatan).
  * Toboh
     Terminal Bingkuang (Rp. 2000,-) Terminal Bingkuang–Padang Luar (Rp. 8.000,-). Padang Luar–Toboh (Rp. 3000,-).
· Kondisi Medan      
   * Koto Baru
        -Pasar Koto Baru-Stasiun RCTI : jalan aspal curah, peladangan tebu, tanjakan ringan, sumber air.
        -Stasiun RCTI (5176,5645)-Cadas : Tanjakan terjal, semak-semak, hutan sekunder-hutan primer, sumber air I (5057,5654) sumber air di sepanjang jalur  (5 jam).        
        -Cadas-Telaga Dewi : tanjakan terjal, berbatu, perdu dan hutan lumut, (30 menit).
        -Telaga Dewi-Puncak Singgalang (4813,5689) : landai, hutan lumut, (30 menit).
   * Toboh
        Toboh–Pintu Rimba : perladangan penduduk yang dipenuhi semak belukar. Sumber air
· Perizinan : Lapor di Pos polisi terdekat atau kepala desa Rambatan.
· Potensi    : 2 buah telaga (telaga Dewi dan telaga Kumbang), panorama
Gunung Marapi.