Senin, 27 Desember 2010

GUNUNG KINABALU

Gunung Kinabalu terletak di Sabah, Malaysia, dengan ketinggian 4,095 mdpl. Gunung ini merupakan gunung kelima tertinggi di Asia Tenggara.

Gunung Kinabalu terdiri atas 4 kawasan yaitu hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.

Gunung Kinabalu merupakan lambang kebesaran penduduk yang tinggal di Sabah. Penduduk Sabah menganggap Gunung Kinabalu dapat memberikan semangat juang dan persatuan mereka. Gunung Kinabalu banyak menyimpan cerita dan kisah-kisah misteri. Menurut kepercayaan masyarakat Kadazan Sabah, Gunung Kinabalu merupakan tempat bersemedinya jiwa mereka setelah meninggal dunia.

PEMBENTUKAN

Gunung Kinabalu terbentuk dari tumbukan litosfera Laut China Selatan dan litosfera yang membentuk pulau kalimantan. Litosfera adalah bagian paling atas permukaan kerak bumi. Dalam tumbukan itu, litosfera Laut Cina Selatan semakin tenggelam ke bawah permukaan bumi dan memberi tekanan kepada litosfera yang membentuk kalimantan.

Tekanan itu mendorong bongkahan Gunung Kinabalu yang terletak di bawah permukaan bumi naik ke atas permukaan bumi. Dorongan itu menyebabkan Gunung Kinabalu bertambah tingginya 5 mm/tahun dan hal ini tidak dapat dilihat dengan kasat mata

Tinggi Gunung Kinabalu dulu diduga lebih tinggi dari tinggi yang sekarang yaitu antara lima hingga delapan kilometer (km). Tetapi kikisan yang terjadi selama jutaan tahun, menyebabkan tinggi Gunung Kinabalu hanya tinggal 4,094 meter kini. Ciri fisik

Gunung Kinabalu dilihat dari lereng bukit.
Permukaan asal Gunung Kinabalu terdiri dari batuan sedimen yang terpecah karena kikisan selama 8 hingga 12 juta tahun. kikisan yang terus menerus itu akhirnya mennyebabkan batuan beku menjadi lebih kuat.

Semua puncak tinggi di dunia ditutupi es tebal pada waktu kuartenar atau zaman air batu yang terjadi kurang lebih satu juta tahun yang lalu termasuk Gunung Kinabalu yang ketika itu sama tingginya dengan gunung-gunung di Pegunungan Himalaya. Ketika itu puncak Kinabalu diselubungi es dan terjadi pencairan glasier. Pencairan glasier itu dapat dilihat di kawasan Pinusok Gravel yaitu sebuah tempat yang terletak di antara Kundasang dan Ranau.

Rute Pendakian

Sesuai peraturan mengenai taman nasional, pendaki Gunung Kinabalu harus didampingi pemandu. Ada dua titik awal pendakian, yakni Timpohon Gate (letaknya 5,5 km dari Kantor Kinabalu Park, pada ketinggian 1.886 m) dan Mesilau Nature Resort.

Letak Mesilau Nature Resort sedikit lebih tinggi, tetapi melewati sebuah punggung bukit sehingga menambah jarak tempuh sekitar dua kilometer. Rute Timpohon Gate dan Mesialu Nature Resort bertemu sekitar dua kilometer sebelum Laban Rata.

Akomodasi tersedia di dalam kawasan taman nasional maupun di dekat Kantor Kinabalu Park. Dari sini pendaki menuju Timpohon Gate, yang berada di ketinggian 1.866 m, baik dengan berjalan kaki ataupun naik minibus. Perjalanan kemudian dilanjutkan ke Laban Rata Resthouse, yang berada di ketinggian 3.270 m.

Biasanya, pendaki menyelesaikan bagian pendakian dari Timpohon Gate ke Laban Rata dalam waktu 3 hingga 6 jam. Karena tidak ada jalan, bahan baku dan bahan bakar untuk Laban Rata Resthouse harus dibawa oleh porter, yang mampu membawa 30 kilogram barang di punggung. Makanan dan minuman panas, shower air panas, dan ruangan berpenghangat tersedia di Laban Rata.

Laban Rata menuju Low’s Peak berjarak 2 kilometer. Waktu tempuhnya antara 2 hingga 4 jam. Rute terakhir ini berupa gugusan granit. Di sini sudah tidak ada tumbuhan sehingga tidak ada pelindung dari terpaan angin.

Dari kaki bukit batu granit, jalur pendakian ke puncak Kinabalu diamankan dengan tali. Pendaki yang akan naik maupun turun harus melewati tali tersebut. Karena banyaknya pendaki, pada beberapa bagian sering terjadi antrean untuk menggunakan tali.

Terdapat dua pillihan rute mendaki Kinabalu. Pertama rute Summit dan rute Mesilau. Rute Summit paling banyak dipilih wisatawan karena jaraknya pendakian empat kilometer lebih pendek. Menggunakan rute Summit, pendakian akan dimulai dari gerbang Timpohon (ketinggian 1.866 meter). Dari titik ini, dalam kondisi fisik pendaki yang fit, dan dengan cara berjalan santai, pendakian akan menghabiskan waktu lima sampai enam jam di hari pertama.

Trek pendakian mencapai puncak Kinabalu berupa jalan setapak dengan lebar sekitar satu meter. Ketika jalur pendakian mendadak terjal, jalur pendakian akan berupa anak tangga buatan yang derajat kemiringannya mencapai hampir 120 derajat. Anda dijamin tidak akan menemukan sampah atau bahkan puntung rokok sekalipun di jalur pendakian. Keasrian hutan sangat terjaga karena terdapat aturan keras larangan merokok dan membuang sampah sembarangan dengan denda hingga puluhan ringgit.

Hawa pegunungan yang sejuk mengakibatkan kelembaban udara yang tinggi dan itu berpengaruh pada licinnya jalan. Karenanya, pemandu selalu menyarankan para pendaki menggunakan sepatu dengan sol bergerigi. Uniknya, di gerbang Timpohon, penduduk setempat menjual sepatu hand made khusus mendaki. Sepatu produk lokal berbahan karet mereka labeli dengan nama adidas kampung. "Harganya tujuh ringgit," kata salah satu penjual sepatu.

Keragaman hayati tumbuhan yang tumbuh di kanan-kiri jalur pendakian nampaknya menjadi "barang jualan" pariwisata utama di Gunung Kinabalu. Semakin jauh jarak tempuh pendakian, semakin dapat kita temukan tanaman langka yang tumbuh di sekitar pegunungan. Spesies tanaman berkantong (pitcher plants) menjadi tanaman paling beranekaragam yang akan ditemukan para pendaki.

Terdapat beberapa pondok tempat pendaki beristirahat melepas lelah. Di ketinggian 1.981,7 meter pendaki akan sampai di Pondok Kandis. Di saat cerah, pemandangan jalan utama yang menghubungkan Kota Kinabalu dengan Taman Kinabalu dapat disaksikan dari pondok ini. Melanjutkan perjalanan hingga ketinggian 2.081,4 meter, kita akan singgah lagi di Pondok Ubah. Dari ketinggian inilah, spesies tanaman kantong khas Borneo mulai dijumpai. Salah satu spesies khas bernama nepenthes lowii -- di negara kita disebut kantong semar -- banyak terlihat.

Beberapa hostel tempat bermalam para pendaki tersedia di jalur setelah Pondok Paka. Salah satu hostel bernama Laban Rata, adalah hostel ternyaman yang dilengkapi fasilitas air bersih, listrik, restoran, dan toilet. "Bermalam di sini sekitar dua hingga tiga jam, sebelum kita mengejar sunrise yang bisa dilihat dari puncak gunung," kata Bobby Aislee, pemandu dari Sabah Tourism Board.

Setelah memulihkan kondisi fisik di hostel, kebanyakan pendaki memulai pendakian tahap akhir menuju puncak sekitar pukul 03.00 dinihari. Hitungannya, setelah tiga jam etape terkahir pendakian, pendaki akan mencapai puncak pukul 06.00 untuk melihat matahari terbit (sunrise). Dalam cuaca yang cerah, fajar terlihat menyapu malam dari puncak Kinabalu. Secara perlahan, gumpalan awan akan terlihat muncul mengelilingi gunung tempat pendaki berpijak. Sabah pun dapat kita saksikan sejauh mata memandang saat matahari menyinari penuh permukaan bumi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar